Example of historical novels text

TEMAN TAK KASAT MATA
Rizky Julianto
Ada seorang siswa di salah satu SMA Negeri di Surabaya yang bernama Nolan. Dia
duduk di kelas 11 IPA 1. Dia memang tidak sepandai siswa lainnya. Bahkan sering kali dia
mendapatkan nilai rendah saat ulangan. Salah satu pelajaran yang sangat tidak disukainya
adalah Fisika. Dia kerap kesulitan memahami materi pelajaran ini meskipun telah mencoba
untuk memahaminya.
“Aduh, sulit sekali materi Fisika ini. Kepalaku mau meledak rasanya!” Ucap Nolan
yang mengeluh kesulitan. “Padahal, aku telah mencoba memahami materi ini, tetapi nihil
yang tersangkut di otakku.” Tambahnya.
Billy, teman sebangku Nolan pun memberi tanggapan, “Sudahlah Lan, aku pun juga
tidak memahami materi ini. Santai saja, tidak usah spaneng.” Kata Billy dengan nada
bercanda. “Halah, Kamu ini Bill, selalu bersantai-santai saja bisanya, waktu ujian nanti kalau
tidak bisa menjawab soal, bagaimana?” Ucap Nolan dengan ketus. “Tenang saja, Lan. Kan
bisa nyontek nanti, hahahahaha.” Jawab Billy sambil tertawa. Nolan hanya bisa
menggelengkan kepala mendengar ucapan temannya itu. Meski Nolan sulit untuk
memahami materi pelajaran, dia sama sekali tidak pernah mencontek saat ulangan. Berbeda
dengan temannya, Billy. Dia lebih memilih untuk mencontek daripada mengandalkan
kemampuannya sendiri. “Bill Bill, jadi orang kok tetap seperti itu saja bisanya, tidak mau
berusaha sendiri.” Ucap Nolan dalam hati.
“Sudah waktunya pulang nih Lan, ayo kita pulang.” Ajak Billy kepada Nolan. “Hmm,
Kamu pulang saja dahulu, Bill. Aku mau mengerjakan piket dahulu.” Ucap Nolan. Billy lalu
pergi pulang mendahului Nolan, Nolan kemudian mengerjakan tugas piketnya sembari
bergumam. “Tuhan, kenapa aku tidak bisa menjadi pintar, padahal sudah setiap hari aku
belajar.” Keluh Nolan sambil membersihkan kelas. Saat tugasnya selesai, dia kemudian
pulang. Akan tetapi, dia pergi ke WC terlebih dahulu untuk buang air kecil. Saat itu memang
benar-benar sepi. Hanya tinggal dirinya dan penjaga sekolah saja yang ada di sana. Saat
ingin kembali ke kelas untuk mengambil tas, dia melihat Billy menunggu di depan kelas.
“Lho, itu kan Billy. Bukannya dia mau pulang duluan tadi?” Ucap Nolan kebingungan.
“Hai, Lan.” Sapa Billy. “Hai juga, Lan. Katanya tadi kamu mau pulang, lha kok masih di
sini?” Tanya Nolan. “Iya Lan. Aku berencana mengajakmu belajar bersama sambil
mengerjakan tugas tadi, kamu mau kan Lan?” Ucap Billy. Mendengar pernyataan temannya
itu, Nolan sempat keheranan. Karena, tidak biasanya temannya itu mengajak untuk belajar
bersama. Akan tetapi, Nolan membuang rasa heran itu, dan mengiyakan ajakan temannya
itu. “Baiklah, Bill. Kita belajar di rumahku saja.” Ajak Nolan. “Oke, ayo kita berangkat Lan.”
Ucap Billy setuju.
Billy, teman Nolan yang asli, sebenarnya sudah pulang semenjak Nolan ingin
mengerjakan tugas piketnya tadi. Lantas, siapakah Billy yang berbicara dengan Nolan ini?
Setelah sampai di rumah Nolan, “Ayo Bill, masuk, anggap saja rumah sendiri. Oh ya,
kamu mau minum apa?” Ucap Nolan. “Kopi hitam pahit saja, Lan.” Jawab Billy dengan nada
datar. Nolan kemudian bertambah heran, sejak kapan temannya suka dengan kopi pahit,
padahal biasanya dia sangat anti sekali dengan segala jenis kopi. Tetapi, kemudian Nolan
segera membuatkannya untuk temannya itu. “Ini Bill, silahkan diminum. Tapi, apa kamu bisa
mengerjakan tugas tadi? Rumusnya saja sulit untuk dimengerti.” Ucap Nolan. Tanpa
menjawab pertanyaan Nolan, Billy langsung mengerjakan tugas Fisika tadi dengan cepat,
setelah meminum sedikit kopi yang dibuatkan oleh Nolan.
Tiba-tiba, “Ini Lan, sudah selesai. Kamu cermati saja, mana yang tidak kamu
mengerti, nanti tanyakan saja kepadaku.” Ucap Billy. Lagi-lagi Nolan keheranan dengan
sikap temannya itu, yang tiba-tiba berubah menjadi jenius. Tetapi Nolan memilih untuk
fokus kepada hasil kerja Billy tadi. Billy lalu mengajari Nolan hingga paham sekali. Setelah
semua selesai, Billy kemudian pulang. Nolan masih terheran-heran kepada Billy, tapi ah
sudahlah pikirnya, yang penting dia paham dengan penjelasan materi dari Billy tadi.
Di tempat lain, Billy, teman Nolan yang asli pergi pindah ke luar kota, karena ayahnya
berpindah tugas di sana. Tentunya, Billy juga pindah sekolah tanpa memberi kabar kepada
Nolan. Akan tetapi, keesokan harinya di sekolah saat Nolan memasuki ruang kelas, “Pagi Bill,
tumben sekali kamu berangkat pagi-pagi begini? Mimpi apa kamu semalam? Hahaha.” Ucap
Nolan dengan bercanda. Billy pun tersenyum. “Bagaimana Lan, kamu paham atau tidak
dengan penjelasanku kemarin?” Tanya Billy. “Paham Bill, ternyata tidak sulit ya jika
dipelajari bersama-sama.” Ucap Nolan semangat. “Nah, bagaimana kalau kita belajar
bersama setiap hari setelah pulang sekolah, Lan?” Tanya Billy. “Oke Bill, aku setuju sekali.”
Jawab Nolan. Kemudian mereka belajar bersama setiap harinya, dan setiap hari pula Billy
meminta dibuatkan kopi hitam pahit. Billy yang satu ini hanya dapat dilihat oleh Nolan saja.
Akan tetapi, Nolan tidak mengetahuinya dan menganggap bahwa ini memang Billy
temannya. Hari demi hari berganti. Tiba saatnya ujian semester. Nolan yang biasanya tidak
pernah mendapat nilai baik, kini menjadi juara kelas. Hal ini tentu sangat berkesan untuk
Nolan. Akan tetapi herannya, Billy yang selama ini mengajari dia belajar justru tidak
mendapat peringkat juga, bahkan namanya tidak ada di daftar siswa.
Malamnya saat Nolan hendak tidur, tiba-tiba ada telepon masuk dari Billy. Nolan
lagi-lagi heran, tidak biasanya temannya itu menelepon, karena memang hampir setiap hari
bertatap muka langsung dengan Nolan. Tanpa berpikir panjang, Nolan mengangkat
teleponnya. “Halo, Lan. Apa kabarmu? Baik-baik saja kan? Sudah lama ya kita tidak
bertemu.” Ucap Billy di dalam telepon. Nolan bingung dan heran, apa temannya ini sedang
bercanda pikirnya. “Lho, kok kamu diam saja, Lan?” Tambah Billy. “Iya, halo Bill, kamu ini
sedang bercanda apa bagaimana sih? Lha wong kita bertemu belajar bersama setiap hari,
kok!” Ucap Nolan. “Bercanda apanya? Aku ini bertanya sungguh-sungguh lho, kok malah
dibilang bercanda sih!” Billy juga keheranan. “Oh iya, Lan. Aku lupa memberitahumu, jika
aku sudah pindah ke Semarang karena ikut ayahku bekerja di sana. Aku juga bersekolah di
sana sekarang.” Tambah Billy. Mendengar itu semua, Nolan mulai panik lalu segera
memutuskan sambungan teleponnya dengan Billy karena ketakutan. Pernyataan Billy tadi
membuat Nolan merinding. Di tambah dinginnya angin malam yang sunyi, Nolan bertanyatanya, lalu siapa yang belajar bersamanya selama ini.
Keesokan harinya di sekolah, “Bill, tadi malam kamu menelepon aku dan berkata jika
kamu sudah pindah ke Semarang. Maksudnya apa sih? Kamu bercanda?” Tanya Nolan. Billy
hanya tersenyum kepada Nolan. “Kamu ini ditanya kok malah senyum-senyum, mbok ya
dijawab!” Ucap Nolan. “Baiklah, Lan. Mungkin ini saatnya aku mengungkap siapa diriku
sebenarnya. Tapi kamu berjanji jangan terkejut dan takut!” Ucap Billy. Nolan hanya
menaikkan alis tanda keheranan. “Jadi begini, Nolan. Aku sebenarnya bukan Billy temanmu.
Yang kamu bilang tadi benar. Billy sudah pindah ke Semarang sejak lama. Lalu, mengenai
diriku, panggil saja aku Tommy. Aku seorang anak keturunan Belanda. Aku sudah hidup
sejak 200 tahun yang lalu. Aku ini memang makhluk halus, tetapi jangan takut, aku tidak
akan menakutimu. Aku hanya mengambil rupa wujud temanmu, Billy untuk membantumu
selama ini. Mungkin ini jawaban atas doamu kepada Tuhan saat dulu. Aku telah berada di
sekolah ini sejak lama dan memberi kepada semua orang yang membutuhkan.” Ucap
Tommy, Si hantu baik. “Nolan, apa kamu masih mau menjadi temanku? Tenang saja, aku
akan berwujud seperti manusia lumrah umumnya. Akan tetapi hanya dirimu saja yang dapat
melihat dan berkomunikasi dengan diriku ini.”
Mendengar penjelasan dari Tommy, Nolan hanya mengangguk saja dan diam tidak
berani bersuara. Dia berusaha menguasai rasa takutnya itu. Akhirnya, Nolan memberanikan
diri untuk berbicara, “Baiklah Tom, terima kasih selama ini telah membantuku untuk belajar
hingga dapa meraih juara kelas seperti saat ini. Oh iya, kenapa kamu suka tinggal di sekolah
ini, Tom?” Tanya Nolan. “Oke, sebelumnya aku juga ingin berterima kasih karena telah
dibuatkan minuman kopi hitam pahit setiap hari saat belajar bersamamu. Jadi sebenarnya
dulu aku sangat suka belajar dan membaca buku, hingga suatu hari aku tewas tertembak
karena ketahuan berteman dengan orang pribumi. Oleh karena itu, aku tinggal di sini dan
membantu siapa saja yang memerlukan bantuan dalam belajar dan memiliki hati yang baik
seperti dirimu ini, Lan.” Ucap Tommy. “Wah, kasihan sekali dirimu, Tom. Oh iya, Aku ingin
meminta maaf jika selama ini terdapat perkataan yang kurang mengenakan di hatimu,
karena aku pikir dirimu ini memang benar-benar Billy temanku, Tom. Lalu, apakah orangorang tidak heran jika” Ucap Nolan. “Tenang saja, Lan. Mereka tidak akan bisa mendeteksi
saat kita berkomunikasi, karena sejatinya kita ini berkomunikasi dengan batin kita, Lan.”
Ucap Tommy. Nolan lalu mengajak Tommy ke rumahnya untuk meminum kopi. Mereka
kemudian menjadi teman akrab layaknya persahabatan manusia pada umumnya. Tommy
juga sering memberi nasihat kepada Nolan, untuk selalu berbuat baik dan berbagi ilmu
kepada sesama manusia. Kemudian cerita berakhir sampai di sini.

Calculate the price
Make an order in advance and get the best price
Pages (550 words)
$0.00
*Price with a welcome 15% discount applied.
Pro tip: If you want to save more money and pay the lowest price, you need to set a more extended deadline.
We know how difficult it is to be a student these days. That's why our prices are one of the most affordable on the market, and there are no hidden fees.

Instead, we offer bonuses, discounts, and free services to make your experience outstanding.
How it works
Receive a 100% original paper that will pass Turnitin from a top essay writing service
step 1
Upload your instructions
Fill out the order form and provide paper details. You can even attach screenshots or add additional instructions later. If something is not clear or missing, the writer will contact you for clarification.
Pro service tips
How to get the most out of your experience with StudyAcademia.com
One writer throughout the entire course
If you like the writer, you can hire them again. Just copy & paste their ID on the order form ("Preferred Writer's ID" field). This way, your vocabulary will be uniform, and the writer will be aware of your needs.
The same paper from different writers
You can order essay or any other work from two different writers to choose the best one or give another version to a friend. This can be done through the add-on "Same paper from another writer."
Copy of sources used by the writer
Our college essay writers work with ScienceDirect and other databases. They can send you articles or materials used in PDF or through screenshots. Just tick the "Copy of sources" field on the order form.
Testimonials
See why 20k+ students have chosen us as their sole writing assistance provider
Check out the latest reviews and opinions submitted by real customers worldwide and make an informed decision.
11,595
Customer reviews in total
96%
Current satisfaction rate
3 pages
Average paper length
37%
Customers referred by a friend
OUR GIFT TO YOU
15% OFF your first order
Use a coupon FIRST15 and enjoy expert help with any task at the most affordable price.
Claim my 15% OFF Order in Chat