RESUME YOUTUBE Tentang Tasawuf

Nama: Mujiati Indah Mawarni
NIM: 2108203137
Perbankan Syariah D
RINGKASAN VIDEO YOUTUBE
3 Ulama Nusantara Berkumpul “Membantah Fitnah Keji Seputar Sufi dan Tasawuf”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Akhlak dan Tasawuf
Dosen Pengajar: Drs. H. Amir, M.Ag
Dalam video ini, berbicara tentang meluruskan stigma negatif terhadap tasawuf:
Menurut Kyai H. Idrus Romli
Pembahasan mengenai arti tasawuf dan akhlak, tazkhiyatun nafs, ihsan, dan harqaiq.
Menurutnya, bahwa tasawuf merupakan nama suatu disiplin ilmu, yang dikatakan sebagai
akhlak, ihsan, raqaiq ini semua sama, hanya saja yang paling terkenal adalah tasawuf dan orangorangnya disebut sufi. Akhlak ialah bagian dari dari ajaran tasawuf namun, tasawuf lebih khusus
dari akhlak, karena akhlak semua firqat dalam islam itu ada lima. Dalam akhlak, harta yang anti
tasawuf itu diterima. Beda halnya dengan tasawuf, orang yang anti tasawuf tidak diterima dalam
tasawuf yang artinya jumhur. Pada syiah itu tidak ada tasawuf tetapi hanya menghubungkan saja.
Menurut Ustadz Abdul Somad
Menurutnya, Bertasawuf itu harus berusaha dengan melalui jalan (tariqat) yang sangat
panjang. Dengan menurut Imam Al Ghazali, Ma’rifat itu adalah cahaya yang ditembakkan oleh
Allah, dan dipancarkan ke dalam hati seorang hamba-Nya, yakni buah dari riyadah, dan melawan
hawa nafsunya.
Menurut Buya Ar-Razi Hasyim
Menurutnya, Tariqat itu jalan yang melalui proses, dengan cara atau metodologi bertariqat
yang diturunkan dalam bentuk suluk. suluk itu dalam pengertian awam adalah i’tikaf dalam 10
hari atau 40 hari. Suluk sendiri artinya menempuh jalan dengan pasangannya yang pasti tariqat.
Suluk illa thariqillah adalah suluk jalan yang menempuh jalan kepada Allah swt. Nah, komitmen
itu termasuk bay’at. Bay’at secara harfiah, mengambil sumpah setia ingin menjadi murid seorang
syekh. Jika sudah mursyid, boleh melakukan banyak bay’at, bay’at tidak akan bermanfaat jika
tidak ada mahabbah kepada syekh itu.
Menurut Ustadz Abdul Somad
Seorang mursyid itu dzikirnya mengambil dari sunnah atau hadits. Sehingga seorang mursyid
akan mencari yang paling mudah untuk muridnya dan disusunlah untuk diajarkan kepada muridmuridnya. Maka inilah yang membuat dzikir berbeda-beda. Membaca Al-Qur’an itu harus
dengan talqin, jika kita membaca Al-Qur’an tidak dengan talqin, maka kita melakukan bid’ah,
sehingga dalam berdzikir pun pasti melalui talqin.
Menurut Kyai H. Idrus Romli
Stigma sebagian orang bahwa tasawuf itu sesat, itu karena mereka tidak tahu. Manusia
biasanya menelusuri apa yang mereka tidak tahu. Misal, sebagian orang bilang bahwa orang yg
bertasawuf itu ajaranyya bertentangan dengan Al-quran dan sunnah. Padahal, sufi itu rajin
membaca alquran, dzikir, sholat, dan ini semua dari Al-quran serta sunnah pastinya.
Bertentangan dengan sunnah, disampaikan oleh Imam Junaed yakni: “ Ilmu kita itu diukur,
dipelajari, dibatasi, diatur, dengan Al-quran dan sunnah, maka seorang ulama sufi dan seorang
mursyid itu harus ahli tafsir dan ahli hadis juga. Jika tidak, maka tidak bisa menjadi teladan
dalam ilmu tasawuf.
Para ulama sufi dasar-dasarnya ada pada Al-quran dan sunnah, jika kita membaca kitab
rowahu abu nu’aim itu orangnya sufi dan beliau menulis biografi para ulama sufi dengan metode
ahli hadis yang dinamakan dengan kitabul khilyatul aulia, kitab khilyah bisa dikatakan kitab
tasawuf bisa juga dikatakan kitab hadits, bagi muhaddist itu cocok karena standarnya mulai dari
sanad-sanad, yang kemudian manhaj yang disampaikan itu berupa hadits. Namun, dapat
dikatakan kitab tasawuf juga cocok karena dari awalnya, pembelaan mengenai pengajaran
tasawuf, seperti Ibnul ‘Arobi ini merupakan ahli hadis tetapi juga sufi, lainnya ada sufi ahyani,
dan banyak muhaddist yang sufi lainnya, perawi kitab shahih muslim, sanadnya sampai pada kita
melalui sufi.
Ada juga yang mengatakan di kelompok tasawuf ini ada yang zindik, zindik itu mungkin
dzahkin oknum, jadi dia bukan benar-benar sufi tetapi tasawufnya dijadikan kedok untuk
menyebarkan kezindikannya. Oknum ini bukan hanya ada di kalangan ahli sufi saja, di kalangan
ahli hadispun ada juga. Oleh karena itu, terdapat hadits palsu yang dibuat oleh orang-orang
zindik. Kelompok zindik ini tidak bisa membuat hadits palsu yang menjadi merusak ahli hadits
karena ahli haditsnya itu zindik.
Menurut Buya Ar-Razi Hasyim
Para pembenci tasawuf itu kurang mengerti tentang cinta, Robithoh itu adalah hubungan
cinta antara guru murid, murid dan guru yang terbagi menjadi 2 yakni, Al Rhobitoh Al Kubro
dan Al Rhabitoh Al Sugro. Kita cinta hanya kepada Allah dengan lewat Rasulullah, maka Ar
Rhobitoh Al Kubro ini hanya pada baginda Rasululah saw. Karena kita tidak bertemu denganNya, maka nabi mengatakan “Tubaliman roani” jika tidak beruntung maka, tubaliman roaman
roat ini dalil Robithoh pertama yang paling sahih. Dalam hadits Imam Ibnu Majah dengan
Ahmad, Abu Na’im, dan Nabi ditanya dengan 2 lafadz: man auliaullah dan mankhairunnas.
Maka Nabi menjawab: Manidzaruu dzukkirallah dalil ini Rabithoh terkuat, dan cara Rabithoh
ada disini. Siapa yang saat dipandang dan divisualkan, diingat, maka dengan mengingat mereka
atau memandang dapat menghantarkan kita kepada Allah swt. Dan ini harus bersanad dan
ditalqinkan. Contohnya, ambil foto guru di rumah, dan jika memandang foto itu dapat
mengingatkan kita kepada ilmunya, maka ini Rabhitoh. Tetapi, jika memasang foto tidak
menghantarkan kepada Allah swt ini Rabhitahnya tidak nyambung.
Menurut Ustadz Abdul Somad
“Alladziina yadzkurunallaha kiyaaman” ini mengingat Allah berdiri waku’u dan kemudian
duduk wa’ala junubihim kemudian berbaring. Karena posisi manusia tidak keluar dari 3 itu,
berdiri, dduk, dan berbaring. Mereka mengingat Allah dengan mengekspresikan dengan itu.
Menurut Buya Ar-Razi Hasyim
Batiniyah itu cabang dari syiah isnailiyah yang terputus dan kemudian berkembang lama di
Mesir. Tasawuf itu mendekat kepada Maha yang sakti bukan menjadi sakti, tetapi tasawuf itu
membuat kita kebal dengan neraka. Ada hadits yang dipakai untuk silat dan debus itu boleh,
minta burhan minta bukti kepada Allah tetapi sesekali saja jangan sering-sering. Jadi, beda antara
tasawuf dengan kebatinan.
Menurut Kyai H. Idrus Romli
Tasawuf itu dari syiah dan maulid juga awalnya dari syiah, itu hanya tuduhan. Syiah suka
mengklaim bahwa semua displin keilmuwan dalam islam yg mengawali dulu itu syiah. Ushul
fiqh katanya pertama kali dari syiah dan tafsir juga. Padahal dalam sejarah islam, syiah selalu
tertinggal dilihat dari madzhab Sunni. Contohnya, kembali pada tafsir quran setelah madzahibul
arba’ah, Hanafi, Maliki, Syafii Hambali, masing-masing punya kitab akhkamul quran. Pada
beberapa ratus tahun kemudian syiah baru muncul karena lambat peradabannya. Tasawuf itu dari
yahudi, tasawuf dari hindu, ini lebih parah tuduhannya, padahal bukan.Tasawuf itu tidak identik
dengan kebatinan, terlepas dari ajaran syariat, tidak identik dengan diluar ahlu sunnah.
Menurut Buya Ar-Razi Hasyim
Menurutnya, Al-Islam melahirkan fikih. Dan fikih melahirkan banyak Mazhab yang
terbagi menjadi 4. Tanpa bermazhab tanpa berfikih kita tidak tahu sholat kita sah atau tidak. Dan
Imam Ghazali, ditanya apa bedanya fiqh dengan tasawuf. Fiqh ma’rifatulsyikhah tidak tahu yang
sahih atau yang batin. Sedangkan tasawuf ma’rifatul qobulluwarat terima tidak diterima pada
sufi sudah ada indikatornya. Mengetahui sholat diterima atau tidak itu kalau ahli fiqih, hanya
Allah yang tahu sholat kita itu diterima atau tidak. Karena dia belum belajar tasawuf namun,
diterima pun tetap istighfar karena sebaik-baikya sholat, maka kita memandang kepada yang
punya bersanad kepada nabi. Bersanad kepada nabi secara Zahir itu Mazhab fiqh, jika kita sholat
hanya belajar rukun 13 saja, tapi tidak belajar rukun khusyu, ini percuma karena tidak akan
khusyuk. Jadi, belajar tasawuf itu wajib karena itu pilar Islam, Iman, dan Ihsan.
…