Supriyadi malam sial umum docx

MALAM SIAL
Awal perkenalanku dengan LINA si gadis cantik berambut panjang, kulit sawo
matang dan tinggi semampai itu, yang ternyata dia bukan lah seorang manusia, meski dia
terlihat sempurnah layaknya gadis remaja pada umumnya, namun lina tetap lah mahluk dari
dunia lain yang kini hidup tersesat di dunia manusia .
bermula ketika aku melaju kencang dengan sepeda motorku dari arah kampung enam
menuju arah rumah tempat tinggalku di daerah selumit pantai, sesampainya di daerah dekat
telaga keramat indoor motorku tiba-tiba mogok dan berhenti tepat di depan pohon beringin
besar dan lebat yang ada di pinggir jalan tepat berada di depan gedung indoor telaga keramat
kota tarakan, kaliamantan utara. Tidak seperti biasanya motor jupiter kesayanganku ini
mogok, padahal baru saja keluar dari rumah perawatan motor, masa iya mogok lagi.
Dengan kesal aku memaki motorku yang berkali-kali aku nyalakan namun tidak juga
mau menyala padahal jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat, dengan suasana sepi dan
udara dingin yang menembus masuk kedalam jaket tebal yang kugunakan hingga aku merasa
sedikit menggigil.
“ah motor sialan, tiba-tiba mogok di tempat seperti ini, mana ngga ada orang lewat
lagi nih” sambil menggaruk kepala dan masih berusaha untuk menyalakan mesin motor, aku
terus meracau tidak jelas karena terbawa emosi.
“mana HP mati lagi, lupa aku chas karena keasikan ngobrol dengan teman, gimana
mau ngabarin mereka coba, ” batin semakin jengkel dengan kemalangan yang seolah datang
bertubi-tubi, di situlah aku merasa nasib sial lagi pengen berteman denganku, andai bisa aku
ajak ngobrol tuh nasib sial, dah ku maki-maki dah tuh si nasib.
Yang aku herankan adalah, ada beberapa orang yang lewat dan aku berusaha
memberhentikan mereka tapi mereka tidak mau berhenti bahkan mereka seolah-olah tidak
melihatku atau mereka yang tidak mau peduli dengan penderitaan orang lain, berbagai
macam cara sudah aku lakukan untuk menarik perhatian orang tapi semua sia-sia. Bagaimana
negara ini mau maju coba kalau masyarakatnya tidak peduli dengan penderitaan sesama.
Akhirnya aku pasrah dengan keadaan dan akupun hanya bisa duduk di pinggir jalan
samping motorku yang mogok dan menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal, aku duduk
sambil memeluk lutut berharap ada orang baik yang dikirim tuhan untuk datang membantu
hambanya yang kesusahan ini, maka seketika itu akan ku jadikan kamu manusia setengah
dewa, ( aacchhh….. ngomong apa sih aku nih, oke kita lanjut ceritanya ).
Kalau kalian tanya kenapa motornya ngga aku tinggal aja dulu, Tadinya aku mau
tinggalkan motor di sini dan jalan kaki kerumah teman tapi takut pas kembali motornya dah
hilang di begal orang, penjahatmah bebas ngga peduli dengan penderitaan orang lain,
jangakan motor helm pun di curi penjahat palagi motor keren bin kece kayak motor ku gini,
alamat pesta micin dah tuh si mamang penjahatnya, Jadi aku hanya bisa pasrah dengan
keadaan.
Lama aku menunggu, sampai-sampai aku hampir ketiduran sangking gabutnya aku
menunggu bantuan yang tak kunjung tiba, lalu tiba-tiba aku terkejut terheran-heran karena
abang belum pernah kesana, ( hehehe, maaf kalo garing ), tiba-tiba aku terkejut dengan
kehadiran seseorang dari arah belakang yang menepuk pundakku, sepontan aku berbalik
belakang sambil mengambil kuda-kuda siap tempur, karena mengira itu adalah mamang
tukang begal, yang mau merampok motorku, tapi alangkah lebih terkejutnya aku ketika aku
aku melihat siapa yang menepuk pundakku, ternyata seorang ibi-ibu berpakaian serba kuning
dan memegang sapu ( untung aja ngga bau, hihihi ).
“ngapain kamu tiduran di sini dek, habis ngelem yah” dengan muka datarnya ibu itu
memponis orang sesuka hati.
“ah si ibu bisa aja, bukannya habis ngelem bu, tapi ini nih motor saya mogok,” aku
menunjukkan
“kenapa bisa mogok dek,” si ibu kembali bertanya dengan muka datarnya
“ngga tau bu, tiba-tiba aja dia mogok, ngambek kali bu” aku berusaha melucu, tapi
ekspresi si ibu biasa aja. Dan di situ aku merasa bahwa usahaku tidak di hargai.
“oh ya sudah sana bawa kebengkel, dorong, misi saya mau lanjut bersih-bersih dulu”
si ibu sambil berlalu tanpa memikirkan masalah ku yang bertambah parah dengan melihat
ekspresi si ibu yang datar kayak ngga punya semangat hidup, plat aja kayak jalanan aspal.
Lagian juga si ibu ngasi saran yang tidak membantu sama sekali, iya kali aku harus
mendorong motor mogok yang entah bengkel mana yang buka 24 jam di daerah sepi kayak
gini, kalo tadi cuman kehabisan bengsin sih masuk akal lah ada yang masih buka, tapi ini
bensin full, rantai oke, yang punya motor masih ganteng. Tapi nih motor emang lagi
ngambek aja kali yah, kayak cewe labil yang suka tiba-tiba ngambek tanpa sebab yang ngga
jelas dan selalu kita yang harus mengerti dia, emangnya kamu kira orang pacaran itu sama
seperti orang ikut lomba cerdas cermat yang harus bisa mencari jawabannya meski
persoalannya belum selesai di bacakan juri, ( nih pembahasan sampe kemana-mana kan, nih
gara-gara si ibu nih jadi ngelantur kemana-mana ).
Lanjut kemasalah awal, lama aku meratapi nasib tiba-tiba terdengar suara dari arah
belakangku, merdu tapi bikin merinding bulu kuduk,
“mas, masnya kenapa”
lama aku menerka suara siapa kah gerangan, ngga mungkin suara si ibu tadi, ini pasti
suara dari orang lain, tapi kok kayak suara cewe. Masa sih ada cewe tengah malam begini
belum pulang jangan-jangan hantu.
…